Senin, 26 Agustus 2013

senjaku #kata-kata

hilang orang-orang di sore senja
pergi, luluh lantah membawa ketakutan
tinggal sendiri berteman sepi
penyesalan diam-diam menggrogoti diri #kata-kata

Minggu, 25 Agustus 2013

#kata-kata

sinar matahari senja menembus kaca
membias di setiap dinding kamar
tak mampu aku melihat sinar
cukup mampu melihat bayanganku dalam bias pancaran sinarnya. #kata-kata

Jumat, 23 Agustus 2013

#kata-kata

garis abu-abu menggarisi hidup
garis-garis putih enggan mewarnai kisah
hidayah juga yang berbicara
ketika Allah mengizinkannya mampir dalam setiap perjalanan hidup kita  #kata-kata

Kamis, 22 Agustus 2013

#kata-kata " sepenggal nama dalam doa "

SEPENGGAL NAMA DALAM DOA


Wahai pria sepenggal nama dalam doaku

Kutitipkan engkau kepada Allah beserta rasa sayangku


“ Umi, sakit? “ tanya pria yang berdiam cemas di samping tempat tidurku, Suami yang begitu aku cinta.

“ umi, tidak sakit bi, umi hanya merasa ada sesuatu yang bergerak di perut umi, kita sudah dianugerahi anak bi.

“ alhamdulillah, umi yang sehat ya, banyak tamu diluar, peduli sekali dengan kita”

    tapi suami ku tetap disampingku terus mendampingi. Suara-suara ribut mengitari rumah kami, tamu berdatangan tiada henti. Semua berakhir aku terbaring dengan syukur, dan suami ku penuh dengan senyuman bahagia.

     “ astaqfirullah, Ternyata hanya mimpi, ku kira ini semua menjadi nyata.Untuk kesekian kalinya aku bermimpi ini. Bermimpi yang sama dengan sosok pria yang selalu ku doakan dalam setiap doaku. Entah ini jawaban dari sholat istikharah atau hanya rindu-rindu yang kusimpan dalam relung hati. Entahlah, dalam mimpi saja aku sudah merasa bahagia. Seperti nyata, walau akan terhenti ketika nyata menyapa.

     Bergegas aku beranjak ke kampus untuk mengurus ujian akhirku. Ku taruh sejenak kenangan mimpi. Ya, aku masih menjadi mahasiswi yang sedang berjuang untuk kelulusan, kuliah disalah satu kampus ternama di Jakarta.

“ ibu, annisa pergi ya, buru-buru mau urus buat sidang”

“ anissa. Jangan lupa ya nanti kamu, belikan gorengan buat buka puasa nanti.”

“ siap ibu ku sayang, insya Allah anissa belikan ya bu, assalamu’alaikum bu”

“waalaikum’salam sayang, hati ya kamu jangan bengong di jalan”

    Setiap aku mau pergi ke kampus, ibu selalu bilang jangan bengong, hehe maklum kampus ku memang sangat jauh dari rumah. Ini bisa dikatakan pernah atau memang sudah makanan sehari-hari kalo aku pergi ke kampus. Banyak tindakan jahat yang tidak diduga-duga. Ya tak perlu kuceritakan, hanya membuat hati meringis dan tubuh ketakutan. Bis yang ku tumpangi kali ini, terlihat sepi. Aku selalu mengambil duduk sebelah kaca. Sampai-sampai supir bis ini menjulukiku kerudung kaca. Aku selalu duduk disebelah kaca, mendengarkan lagu atau sekedar membaca menjadi menu sehari-hariku menuju kampus. Kali ini lagu Afgan jodoh pasti bertemu menjadi pengiring langkah ku ke kampus. Lirik lagu yang sudah menjadi soundtrack cinta dalam hidup perempuan kecil ini. Lagu yang hanya percaya dengan kekuatan takdir, doa, serta berserah kepada Sang Pemilik hati. Berulang-ulang ku dengar tak pernah bosan. Dan lagu ini tak pernah bosan, membawa ku kepada sosok pria yang kucintai. Mimpi, teringat mimpi itu tadi pagi, mimpi yang selalu bisa membuat ku ingat setiap detailnya alur cerita, mimpi yang selalu membuat ku bertanya. Apakah ini petunjuk dari Allah? Mimpi yang bisa-bisanya sampai kuhitung berapa kali aku bermimpi tentangnya. mimpi yang selalu sama, selalu berakhir dengan bahagia.

“ Kampus, kampus, kampus, neng kaca kampus nih udah nyampe, neng, neng”.

“ eh iya bang maaf, lagi mikirin sesuatu tadi, makasih ya bang turun duluan assalamu’alaikum “

    Alhamdulillah, sampai juga di kampus, ok i’m ready mengejar dosen-dosen untuk sebuah tandan tangan. Berjalan menuju kampus dengan semangat dan tiba-tiba getar menghampiri. Anissa, pria yang selalu kau doakan dalam doa. Tenang, tenang tundukan kepala alihkan pandangan itu yang terpenting. Agar bisa menjaga nafsu yang berkeliaran di hati.

“Assalamu’alaikum anissa, ada perlu ke kampus?”.

Tenang anissa, bismillah “ wa’alaikum’salam ka, iya ada perlu mau urus buat ujian akhir, kaka sendiri ada perlu?”.

“ iya ada, mau ketemu dosen pembimbing juga. Kapan sidang?”.

“ insya allah kalo sudah beres semua, doakan aja ya ka, secepatnya, biar cepet nyusul kaka hehe, kalo gitu anissa duluan ya ka wasalamu’alaikum”.

“ wa’alaikumsam annisa”.

     Ya Allah, aku bertemu kembali dengan pria itu. Pria yang hadir dalam setiap mimpi yang selalu ku ceritakan dengan Allah secara diam-diam. Ka Akbar namanya, mahasiswa satu kampus, satu angkatan. Aku bertemu denganya dalam suatu acara kampus, acara yang berhasil membaut ku diam-diam menumbuhkan rasa dan terjaga sampai detik ini. Ka Akbar pria yang terlihat religius tetapi smart mempunyai auranya sendiri yang tidak aku bisa jelaskan. Aku mencintainya, karena banyak hal yang diajarkan dan menuntunku secara diam-diam untuk lebih dekat dengan maha Sang Pencipta. Semua memang serba diam-siam cukup Allah yang tau tentang dirinya yang ku ukir indah dalam hidupku. Kami sesekali ngobrol, berkomunikasi lewat HP walau hanya sekedar menanyakan kabar. Ka akbar yang lebih banyak melakukannya duluan, kalo aku tak berani, hanya ingin memantaskan diri. Walau singkat komunikasi kami tetapi aku bahagia, karena aku berusaha menggantungkan harapan untuknya, hanya kepada Allah.

     Satu persatu urusanku beres, aku harus segera pulang mengingat rumahku yang cukup jauh dari kampus. “anissa” suara bas menghampiriku.  

“ oo iya ka Akbar ada apa?”

Sudah beres semua urusannya?”

“ alhmdulillah sudah ka tinggal tunggu fotocopyan kaka sendiri sudah selesai?”

“ sudah, kalo gitu duluan yang kaka mau sholat jumat dulu assalamu’alaikum”

“ iya ka, walaikum’salam”

Pertemuan yang cukup untukku hari ini mungkin ka Akbar akan menghampiriku kembali dalam mimpi. Yang pasti, selalu datang dalam doa.

********

“ibu perhatikan sejak selesai sholat terawih kamu seperti orang binggung nak, kenapa?”

“ anissa binggung bu, tentang rasa sayang yang anissa rasakan. Harus seperti apa mencari jawabannya dan harus bagaimana menyikapi rasa ini bu, takut dalam lubang kesalahan?”

“sayang, umur mu sudah kepala dua. Jadikan kesendirian rasa syukur, rasa syukur dijauhkan dari kemaksiatan dan mudharat. Simpan rasa itu sampai semuanya halal, jika dia memang jodoh mu, berdoa, meminta pada Sang pemilik hati ini.  Allah sudah menggariskan semua untuk kamu. Pilih pria yang memang kamu sayangi karena agama dan akhlaknya. Ibu mau pria itu bisa membawamu ke jalan Allah menuntun mu di dunia menuju akhirat.”

“ bu sampai sekarang hanya pria ini yang kudoakan selalu dalam doa dan setiap sujudku. Anissa insya allah menyerahkan semua pada Allah bu, jika dia memang jodoh anissa kami pasti bertemu, jika tidak ikhlaskan hati kami. Anissa cuman mau, Anissa sayang ka Akbar hanya karena Allah. Anissa sedang belajar itu bu. Tetapi memang sulit.”

     “Allah akan menuntun mu dalam jawaban dan keadaan yang memang menurut Allah terbaik untukmu. Jangan berhenti berdoa meminta pertolongan, dan doakan dia, orang tuanya dan keluarganya agar tetap dalam lindungan Allah serta selalu ditaburi Iman dan kasih sayang.

“ Anissa kuat bu insya Allah, Anissa hanya mau belajar bersyukur, bersabar sebelum semuanya halal.”

“ doa ibu selalu untukumu nak.

Malam yang indah, hujan menjadi tema malam ku berserta doa yang kugantungkan di langit ku pasrahkan pada Allah untuk orang-orang yang ku sayang. Ya Rabb jangan biarkan hambamu ini sendiri di dunia ini tanpa seorang pendamping dan penerus keturunanku Aamin.

 *******

    waktu berputar berjalan dengan cepat, hari-hari yang menuntut kembali untuk menginjakan langkah-langkah semangat.

“ ibu Annisa siang ini mau menaruh berkas ke kampus”

“ hati-hati nak, jangan ngelamun dijalan.

“ iya ibu ku sayang assalamu’alaikum”

     Hari ini aku berjuang kembali untuk kelulusan dalam lorong-lorong kampus merah. Tak lama lagi perpisahan akan muncul dalam hidupku, perpisahan dengan teman-teman kuliah ku, kampus, kegiatan-kegatannya dan tak lupa ka Akbar. Aku dan dia terpisah dengan jarak, langkah-langkah yang pasti akan beribu jumlahnya untuk sampai ketempatnya. Ka Akbar harus kembali beberapa hari lagi ke tempat asalnya, Bandung. Hari ini menjadi hari terakhir jika aku bertemu dengan ka Akbar sebelum dia pergi ke Bandung. Aku tak berharap untuk bertemu, semua adalah kehendak Allah.

     Dan Allah pun berkehendak, aku duduk manis di bawah tangga. Pria itu menuruni tangga tatapan lurus tanpa menyapa seperti biasanya. Entahlah mungkin karena aku bersama teman-temanku atau memang dia tidak melihatku.Sejenak melihat sosok ka Akbar dan alihkan pandangan. Cukup  punggunya mejadi salam perpisahan semantara antara aku dan Akbar. Mungkin, jika aku memang digariskan menjadi ibu untuk anak-anaknya. Seperti dalam mimpi. Aku yakin, Allah hanya mau menjaga hati ku sebelum semuanya halal.
Sepenggal nama dalam doa, tentangnya dalam kebaikan yang tak pernah luput kuaminkan disetiap doa. Allah lebih mengetahui sedangkan aku tidak. Kehalalan itu lebih nikmat dari segalanya. Jika Allah berkehendak aku dan kamu akan bertemu di suatu yang halal yaitu pernikahan. Wahai pria sepenggal nama dalam doaku, kutitipkan engkau kepada Allah beserta rasa sayangku.

Assalamu’alaikum pria sepenggal nama dalam doa.






Rabu, 21 Agustus 2013

#kata-kata

pukulan bedung mulai menggema
adzan mengudara, terdengar indah di telinga
peristiwa subuh, dengan ketenangan dalam sujud
atau ketenangan dalam mimpi? 
selang seling suara mendobrak gelendang telinga
bangkitlah, menghadap Sang Maha Agung #kata-kata 

Rabu, 14 Agustus 2013

#kata-kata

sajadah menjadi saksi
Asma-Nya menggetarkan jiwa
tertunduk akan dosa
air mata terjatuh dalam sujud 
hitam luluh lantah 
ketenangan menjadi ending cerita #kata-kata 

#kata-kata

tak pernah terlihat sedih itulah ibuku
tersenyum tenang dalam setiap hembusan nafas
lembut tutur kata, halus setiap sentuhan tangan berbalut kasih sayang.
menjadi pelipur lara, kesedihan anak-anaknya #kata-kata

#kata-kata

alam akan berbicara, aku hanya akan mendengar
alam menampakan wajahnya, aku hanya melihat
cukup mendengar dan melihat,
lalu angin akan berhembus dan aku akan bernafas #kata-kata

#kata-kata

museum...
beberapa museum menyimpan peninggalan masa lalu.
museum tempat dimana cerita masa lalu berkumpul
hidup di zamannya, mempunyai kisah bermakna pada akhirnya
jadikan masa lalu, seperti benda-benda di museum.
berkumpul di hati, bersyukur pernah hidup di waktunya
yang pada akhirnya bercerita dengan lengkungan di bibir  #kata-kata

#kata-kata

cerita hanyalah cerita
memori hanyalah memori
memiliki kekuatan yang dahsyat
berteman akan sugesti #kata-kata

#kata-kata

warna warni balon menghiasi langit pagiku
mengabarkan setiap rasa rindu serta doa
yang kutitipkan kepada-Mu
Sang pemilik hati #kata-kata

#kata-kata

beratapkan langit, beralaskan tanah
rebahkan badanku sejenak ditanah
menatap langit dengan hiasan birunya
kugantungkan rindu dengan doa dilangit
setiap doa tentangmu yang tak pernah luput kuaminkan #kata-kata

#kata-kata

tinggal di bumi yang sama
satu matahari, satu bulan
Ya Rasul, biarkan kelak kami berdiri kokoh dibelakangmu
Umatmu Ya Rasul #kata-Kata

#kata-kata

melodi berbisik merdu ditelingaku
mengharmonisasikan kata-kata dihati
mungkin itu kata-kata rindu.
rindu yang menjelajah setiap celah rasaku #kata-kata