PILIHAN
RINDU
Sendiri
merasakan rindu? Hanya ada dua pilihan menyesal atau menikmati
Ketika terdengar kata rindu, apa yang terbenak dalam hati mu? Apa rindu? kapan kau akan merindu? Dengan cara apa kau atasi rindu? Kenapa aku merindu/ Hanya ada dua 2 jawaban untuk rasa rindu. Sehingga ku rangkai kata menjadi jawaban dalam pilihan rindu.
Rindu diibaratkan saat
ku melihat cahaya sore senja, takut aku melihat dan takut mendalami cahayanya.
Karena ku tau semakin mendalam semakin sakit mataku semakin banyak
bayang-bayang warna semu di kedua bola mata. Aku hanya bisa merasakan rindu tanpa
tau bagaimana nikmatnya merindu.
Rindu
sesuatu yang indah untukku,indah untuk bermesraan dengan hati. Rindu mempunyai
nikmat yang tak terkira, ketika kau bisa menempatkan rindu sebaik-baiknya. Aku
selalu menjadikan rindu sebagi obat dalam pengingatku tentang Maha Pemberi
rasa.
Rindu yang hanya bisa
dirasakan meninggalkan sisa perih tanpa mengobati itulah mengapa aku selalu
membenci rindu ketika datang menghampiri. Rasa yang menggegam hati tanpa tau
kapan melepaskan. Menangis menjadi akhir cerita dalam rindu. Mengusap air mata
menjadi pelipu lara yang akan pergi hanya sejenak.
Kapan
pun aku merasakan rindu, merasakan nikmatnya? Melihat cahaya di sore tersenyum
tanpa harus mendalami. Cukup ku lihat bayangan dalam bias pancaran. Dimana ada
bayangan pasti ada wujud nyatanya. Nikmati bayangan terlebih dahulu lalu suatu saat ku akan nikmati wujud nyata dalam
sosok rindu.
Seandainya rindu bisa
menjawab dengan kata. Pasti diakan mengatakan mengapa kau selalu hiasi aku
dengan air matamu? Sesedih itukah aku untukmu?
Tapi rindu hanya menyisakan tangisan, perlahan menyediakn ruang antara
kenyataan dan angan. Tangisan dan penyesalan yang menjadi jawban akhir ketika
ku bermain dengan rasa rindu.
Doa,
hanya kekuatan itulah yang bisa
mengobati rasa ini. Ku curahkan segala isi hati, bercerita dengan Tuhanku.
Cukup aku dan pemilik hati ini yang tau, sehingga aku bisa menikmati rindu
dalam kesendirian. doaku menjadi penyambung rasa rinduku untukknya.
Tetapi ini semua tak
bisa ku pungkiri kalo aku memang merindu, karena rasa rindu berhasil diam-diam
merambah setiap sepi yang menetap di hati.
Aku
merindu karena aku menyayanginya, Pencipta ku telah memberikan rasa yang indah untuk
ku jaga sebelum kehalalannya menghampiriku.....